Kamis, 25 Desember 2008

Kegiatan public relations

Kegiatan public relations memiliki 5 segmentasi ,येतु


1. customer relations,
yaitu membangun hubungan dengan pihak luar।


2. employee relations,

yaitu membangun hubungan antara pimpinan dengan karyawan। Sehingga terbentuk kerjasama dan menimulkan kesejahteraan karyawan demi kemajuan perusahaan.


3. community relations,

yaitu membangun hubungan dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerjasama dengan perusahaan yang kita wakili। Selain itu juga menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar tempat perusahaan. Sehingga apabila perusahaan berada dalam masalah, maka masyarakat atau komunitas yang selama ini telah menjalin hubungan baik dengan perusahaan bisa membantu.


4. government relations,

yaitu membangun hubungan baik dengan pihak pemerintah। Dalam artian disini menjaga hubungan baik dengan instansi pemerintah.


5. media relations,

yaitu membangun hubungan baik dengan pihak media cetak maupun elektronik.

Keberadaan Public Relations

Keberadaan Public Relations diperuntukkan:


· Menciptakan reputasi bagi perusahaan dan organisasi

· Menciptakan reputasi para individual sebagai ahli di bidang yang dipilihnya.

· Meningkatkan kesadaran terhadap produk dan layanan pada organisasi yang mengadakan.

· Mempertinggi nama baik dari suatu kedudukan masyarakat atau nama baik perusahaan.

· Menyelenggarakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu.

fungsi Public Relations

Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (2000:4) yaitu fungsi Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).
  2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan pihak publiknya, sebagai khalayak sasarannya.
  3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.
  4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.
  5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapinya citra positif bagi kedua belah pihak.

kegiatan khas dari Public Relations

kegiatan khas dari Public Relations sebagai berikut:

  • Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan utama perusahaan.
  • Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai publik, baik publik internal maupun publik eksternal dalam upaya meningkatkan kerjasama yang baik dan positif.
  • Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan pesan, informasi dan publikasi lainnya dari organisasi/lembaga yang diwakili kepada publiknya atau sebaliknya.
  • Melayani publik sebaik mungkin dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan organisasi dengan tidak mengabaikan kepentingan umum.
  • Bersikap bahwa tujuan dan sasaran itu dalam pengertian, bukan memperoleh keuntungan sepihak dari publik sebgai sasarannya atau objek tertentu tetapi akan memperoleh keuntungan bersama.
  • Bersikap terampil dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakan perusahaan/organisasi dalam arti sempit dan mengaitkan kepentingan dengan kebijakan pemerintah dalam arti luas.
  • Berkemampuan untuk mendengarkan (listening) dan bukan sekedar “hear” mengenai keinginan atau aspirasi yang terdapat di dalam masyarakat.

Senin, 22 Desember 2008

Profesi PR di Indonesia

Profesi PR di Indonesia dengan Masalah Sertifikasinya

Dalam era globalisasi saat ini suatu profesi harus memiliki muatan standar yang jelas, hal tersebut menjadi sangat penting terutama bagi profesi Public Relations di organisasi pemerintah maupun swasta. Untuk mewujudkan terbentuknya standar profesi kehumasan Indonesia yang kompeten, telah menyusun Standar Kompetensi Public Relations dan Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia bekerjasama dengan BAKOHUMAS ( Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah) dan departemen teknis yang mendukung fungsional kehumasan DEPKOMINFO, serta disupport para stakeholder yang bergerak di industri kehumasan.

Untuk kasus di Indonesia, sampai saat ini belum memiliki Standar Profesi PR, sehingga PERHUMAS dan BAKOHUMAS beritikad untuk segera menyelesaikan tangung jawab ini, dalam bentuk pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi PR Indonesia sekaligus Standar Kompetensi PR nya. Hal utama yang mendorong idealisme ini adalah realitas dunia indsutri ternyata masih banyak praktisi Humas yang belum kompeten, kalaupun sudah kompeten belum maksumal system remunerasi-nya, bahkan tidak ditempatkan daam struktur yang memadai karena supervisor atau atasanya tida melihat sedikitpun hasil kinerjanya positif terhadap organisasi.

Disisi lain Indonesia telah terlibat alam forum global, baik secara bilateral maupun regional, yang diharapkan akan menghasilakn perbaikan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Kemudian penerapan prinsip good governance yang suka tidak suka juga akan berpengaruh terhadap fungsionalisasi tugas Humas. Adanya lalu lintas SDM dari dalam dan luar negeri, yang seringkali menimbulkan perbedaan dan diskriminasi antara Tenaga Kerja Indonesia atau Tenaga Kerja Asing.

Pada akhirnya akan muncul tiga pilar pengembangan SDM berbasis kompetens. Mekanisme pengelolaannya dilakukan oleh Lembaga Pendidikan / Lembaga Diklat, Sertifikasi Profesi 9 (BNSP) dan Industri serta Organisasi Profesi ( yang menerbitkan Standar Kompetensi ).

Untuk materi Standar Kompetensi PR tentunya harus dilakukan searching terhadap semua kompetensi PR di dunia dan melakukan penyesuaian untuk kasus institusi kehumasan di Indonesia.

Dan Tim inti Penyusunan Standar Kompetensi PR Indonesia (kerjasama PERHUMAS dan BAKOHUMAS) telah menyusun beberapa pokok pikiran tentang Standar Kompetensi PR Umum, Inti dan Khusus yang terdiri dari Pertama, keterampilan komunikasi ( communication skills) yang terdiri dari komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Kedua, keterampilan teknik kehumasan. Ketiga, kompetensi inti manajemen issue dan penelitian (research). Keempat, managerial, leadership dan ethic. Kelima, keterampilan khusus di bidang IT dan kemampuan berbahasa.


Keunggulan,Kekurangan e-PR

Keunggulan e-Public Relations, antara lain

· Membangun hubungan yang bersifat one to one secara cepat dan interaktif.

· Lebih flexible dan ekonomis dari pada PR yang dilakukan di dunia nyata,PR konvensional malakukan programnya dan mengeluarkan budet sampai rausan juta maka dengn e-PR kan jauh lebih murah

· Menyediakan informasi yang lengkap tentang institusi secara kontinue dan konstan,internet isa dakses kapan saja sesuai yang kita butuhkan.

· Respon yang cepat.terjadi kegiatan komunikasi yang cukup baik karena penyampaian respon bisa berjalan secara timbal balik


Kekurangan e-Public Relations, antara lain :

· Kegiatan hacking menjadi salah satu ancaman bagi dunia maya dan di Indonesia belum ada hukum yang jelas tentang kejahatan dunia maya.

· Lebih besar masyarakat Indonesia belum mengerti teknologi internet sehingga e-PR menjadi sangat tersegmentid


Manfaat e-PR


  1. PR konvensional bergantung pada perantara (reporter atau wartawan), sedang e-PR pesan-pesan koorporat langsung disampaikan kepada target publik.
  2. Membangun digital brand images
  3. Membina hubungan yang baik dengan berbagai media, melalui media center online
  4. e-PR digunakan sebagai sarana komunikasi pasar global
  5. Dapat langsung memperoleh feedback dari publik serta mengetahui secara langsung keinginan-keinginan mereka
  6. Mendukung departemen pemasaran melalui 3 R ; relations dengan berbagai target audiens,reputations melaui penggunaan teknologi modern,relevantions memberi informasi yang relevan enagn keinginan target audiens

Komunikasi yang dilakukan Public Relations konvensional yang bersifat informative dan persuasive dilaksanakan dengan :

· Tertulis : dengan menggunakan surat-surat, papers, blletin, brosur, dll.

· Lisan : mengadakan briefing, rapat-rapat, presentasi,seminar-seminar.

· Conselling : menyediakan beberapa anggota staf yang telah mendapatkan letihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada para karyawan, turut memecahkan masalah-masalah pribadi mereka atau mendiskusikannya.


Adapaun beberapa perbedaan e-Public Relations dengan Public Relations Konvensional, yaitu antara lain :


· Respon yang terjadi cepat, internet dapat merespon secara cepat dengan sema permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dari pelanggan। Sedangkan PR konvensional tidak dapat merespon dengan cepat permasalahan, tetapi harus mengadakan riset dan survei secara manual terlebih dahulu.


· Komunikasi yang terjadi konstan, dalam arti internet tidak pernah tidur dengan target audiensnya diseluruh dunia dan mampu bekerja 24 jam non stop। Sedangkan dalam PR konvensional tidak seperti itu, hanya dalam waktu tertentu dan jarak tertentu saja.


· Interaktif, dengan adanya internet para praktisi PR memperoleh feedback dari pelanggan atau pengunjung websites perusahaan। Sedangkan PR konvensional feedbacknya dengan cara bertatap muka langsung dan berkomunikasi langsung.


· PR konvensional sangat bergantung pada perantara (reporter atau wartawan), sedangkan e-PR pesan-pesan yang disampaikan langsung disampaikan kepada target।


· Dalam e-PR biaya yang dikeluarkan menjadi cukup hemat karena dengan adanya internet, oleh sebab itu praktisi PR dan perusahaan tidak harus mengeluarkan budget yang banyak, karena cukup dengan memberikan informasi secara jelas melalui website, semua orang bisa melihatnya. Sedangkan dalam PR konvensional ketika melakukan program harus mengeluarkan biaya besar karenakegiatan Public Relations Konvensional meliputi kegiatan-kegiatan fisik, misalnya dengan mengadakan perss conference, press release, brosur, spanduk dsb.

milis

Ada 2 jenis milis public yang diketahui dalam kegitan e-PR yaitu


a)millis moderated :milis yang memiliki lembaga sensor untuk menyeleksi dan menyaring pesan-pesan yangn disampaikan.

b)millis yan non moderated: millis tanpa sensor


a) Meningkatkan kepercayaan publik karena intitusi dikenal secara menyeluruh berkat informasi yang lengkap

b) Meningkatkan loyalitas karena secara reguler publik diberikan informasi

yang meyebabkan seolah-olah publik diingatkan terus oleh institusi

Tugas Public Relations

Tugas Public Relations, mencakup:

· Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik-publiknya.

· Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publik-publik utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik utama terhadap organisasi.

· Bekerja sebagai penghubung (liaison) antara manajemen dan publik-publiknya; dan memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang mempengaruhi hubungan publik dan organisasi, (Iriantara, 2004: 6-7)।

Dan dengan ini seorang PR juga dapat memenuhi target yang pokok Cirle PR Programming & Communication tersebut, yang diraih untuk menggapai target sasaran perusahaan, adalah sebagai berikut :

1. Citra

Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan, terciptanya suatu citra perusahaan yang baik dimata khalayak atau publiknya akan banyak menguntungkan misalnya akan menularkan citra yang serupa kepada semua produk barang atau jasa yang dihasilkannya, termasuk bagi para pekerjanya (Employee Relation) akan menjadi suatu kebangaan sendiri, akan menimbulkan sense of belonging terhadap company tempat mereka bekerja.

2. Kepercayaan

Suatu kepercayaan berkaitan erat dengan atau hampir sama dengan istilah citra. Boleh dikatakan citra lebih bersifat abstrak mengenai suatu padangan, persepsi, opini, penilaian secara umum yang mengadung pengertian positif. “Kepercayaan “ tersebut lebih konkret sifatnya, lebih mengarah kepada kesan dan pendapat atau penilaian positif, yang bersifat pandangan pribadi atau individu -individu tersebut terhimpun dalam jumlah public atau masyarakat yang lebih luas akan tercipta suatu citra.

3. Realitas

Tujuan pokok yang hendak dicapai oleh perusahaan atau organisasi, melalui rangkaian PR Programming & Communication tersebut bukan tujuan khalayak atau tanpa hasil yang nyata. tetapi tujuan disini adalah realistis, jelas berwujud, dapat, yang matang dan sistematis. Hasilnya atau keuntungan-keuntungannya bisa dirasakan oleh semua pihak. Semua biaya, tenaga, dan buah pikiran yang telah dikeluarkan tersebut selama ini tidak akan sia-sia dan bisa dilihat imbalannya nanti. Pada akhirnya, moril bagi perusahaan, karyawan, dan khalayak publiknya.

4. Kerjasama yang saling menguntungkan (Mutual Symblosis)

Menciptakan suatu hubungan yang dapat memberikan keuntungan kedua belah pihak. Baik bagi organisasinya yang himpun maupun organisai yang diajak berkerjasama.

Kegiatan public relations memiliki 5 segmentasi ,yaitu

1. customer relations,

yaitu membangun hubungan dengan pihak luar.

2. employee relations,

yaitu membangun hubungan antara pimpinan dengan karyawan. Sehingga terbentuk kerjasama dan menimulkan kesejahteraan karyawan demi kemajuan perusahaan.

3. community relations,

yaitu membangun hubungan dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerjasama dengan perusahaan yang kita wakili. Selain itu juga menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar tempat perusahaan. Sehingga apabila perusahaan berada dalam masalah, maka masyarakat atau komunitas yang selama ini telah menjalin hubungan baik dengan perusahaan bisa membantu.

4. government relations,

yaitu membangun hubungan baik dengan pihak pemerintah. Dalam artian disini menjaga hubungan baik dengan instansi pemerintah.

5. media relations,

yaitu membangun hubungan baik dengan pihak media cetak maupun elektronik.


Seiring dengan perkembangan jaman yang memacu lajunya teknologi komunikasi informasi, kegiatan PR tidak hanya dilakukan pada media relations yang bersifat konvensional melainkan melalui Internet (International Networking) itu adalah salah satu media publikasi elektronik dengan segudang informasi yang bersifat lokal maupun global। Internet juga dapat dikatakan sebagai jaringan networking yang terdiri dai 30-50 juta pemakai komputer dan puluhanlayanaan servis termasuk e-mail, cahtting, FTP, Mailing List dan World Wide Web.


e-PR adalah kegiatan PR yang dilakukan dalam dunia internet.seluruh kegiatan PR dapat dilakukan didalam internet dari mulai melakukan publikasi sampai melakukan costumer servis.

kegiatan khas dari Public Relations

Adapun kegiatan khas dari Public Relations sebagai berikut:

  • Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan utama perusahaan.
  • Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai publik, baik publik internal maupun publik eksternal dalam upaya meningkatkan kerjasama yang baik dan positif.
  • Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan pesan, informasi dan publikasi lainnya dari organisasi/lembaga yang diwakili kepada publiknya atau sebaliknya.
  • Melayani publik sebaik mungkin dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan organisasi dengan tidak mengabaikan kepentingan umum.
  • Bersikap bahwa tujuan dan sasaran itu dalam pengertian, bukan memperoleh keuntungan sepihak dari publik sebgai sasarannya atau objek tertentu tetapi akan memperoleh keuntungan bersama.
  • Bersikap terampil dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakan perusahaan/organisasi dalam arti sempit dan mengaitkan kepentingan dengan kebijakan pemerintah dalam arti luas.
  • Berkemampuan untuk mendengarkan (listening) dan bukan sekedar “hear” mengenai keinginan atau aspirasi yang terdapat di dalam masyarakat.

Definisi PR yang sangat beragam, maka wakil dari pakar Public Relations dari negara maju mengadakan pertemuan yaitu pada bulan Agustus 1978 dengan mengeluarkan definisi PR yang lebih singkat dan dinamakan The Statement of Mexico, yang berbunyi sebagai berikut:

“Praktik Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasihati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum”.

Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (2000:4) yaitu fungsi Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).
  2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan pihak publiknya, sebagai khalayak sasarannya.
  3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.
  4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.
  5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapinya citra positif bagi kedua belah pihak.

Keberadaan Public Relations diperuntukkan:

· Menciptakan reputasi bagi perusahaan dan organisasi

· Menciptakan reputasi para individual sebagai ahli di bidang yang dipilihnya.

· Meningkatkan kesadaran terhadap produk dan layanan pada organisasi yang mengadakan.

· Mempertinggi nama baik dari suatu kedudukan masyarakat atau nama baik perusahaan.

· Menyelenggarakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu।


Dengan kata lain Public Relations bertujuan untuk membuat masyarakat berpikir lebih tinggi tentang organisasi. Sedangkan Rhenald Kasali (1994:5), dari perspektif yang berbeda menyatakan Public Relations sebagai fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi guna melahirkan pemahaman dan penerimaan publik.

E - PR, Email, KarTu naMa, MiliS, Publikasi on Line, dLL..............

Apa yang dimaksud dengan E-PR itu?

E-PR itu adalah
kegiatan humas yang dilakukan didalam internet. Kenapa dengan E-PR? Itu karena ribuan one to one relations dapat dibangun secara stimultan melalui media internet, selain itu karena sifat internet yang interaktif.

Manfaat adanya E-PR ini adalah :
• komunikasi konstan, artinya internet bagaikkan sekretaris pribadi yang tidak pernah tidur dengan target audiens nya seluruh dunia.

• Respon yang cepat, internet ini merespon secara cepat dan semua permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dan pelanggan.

• Pasar global, dengan internet menutup jurang pemisah geografis.

• Interaktif, dengan adanya internet praktisi memperoleh feedback dari pelanggan atau pengunjung website perusahaan.

• Hemat, dengan internet kita tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Karena cukup memberikan informasi secara jelas melalui website semua orang bisa melihatnya, daripada kita mengadakan press conference yang harus mengeluarkan banyak dana dan persiapan yang matang.

Kegiatan yang berhubungan e-PR yang pertama yang akan dibahas disini adalah:

 E-PR dan email
Email tidak dapat lepas dari dunia bisnia maupun gaya hidup apalagi konteks E-PR. Email merupakan sarana yang efektif untuk membangun dan meruntuhkan reputasi. Dengan email, kita bisa memperluas pengetahuan, selain itu informasi yang ingin kita sampaikan pun bisa sampai ke orang yang tepat dengan cepat dan melintasi cakrawala tanpa batas.
Dengan email kita bisa membangun customer service, yaitu dengan menjawab pertanyaan via email, membangun merek via email.

 E-PR dan kartu nama
Kartu nama disebut dengan business card, karena kita menggunakan media online disebut e-bussiness card, dan didunia maya nama ini kebanyakan disebut signature file. Apa manfaatnya bagi kita? Terutama untuk promosi website yang kita kelola sehingga kita bisa menggugah orang lain untuk masuk ke situs web tersebut. Seperti halnya penggunakan iklan, desain dan isi sig.file dapat dimanfaatkan untuk memosisikan bisnis perusahaan.

 E-PR dan Milis
Milis singkatan dari mail list, artinta daftar alamat email. Memiliki milis akan mempercepat pengiriman informasi kepada sekumpulan orang. Memiliki milis sendiri tentu akan sangat bermanfaat khususnya karena aktivitas E-PR memaksa kita untuk dapat berkomunikasi secara lancer dan berdialog dengan public dan calon pelanggan dan pelanggan itu sendiri apabila ada press release, update suatu produk atau harga dn hal-hal yang berkaitan dengan support, diskon khusus, dan event atau product lauch tertentu.

 E-PR dan Publikasi online
Mempublikasi newsletter elektronik (ezine) sendiri dapat meningkatkan keharuman reputasi perusahaan. Kebanyakan situs web yang berhasil adalah situs web yang menjalankan dan mempromosikan ezine.

Apa yang dimaksud dengan ezine?

Ezine atau majalah elektronik adalah versi online suatu majalah. Ezine sarat akan informasi artikel dan solusi. Banyak ezine juga menampilkan sponsor promosi. Ezine yang paling popular adalah yang dikirim melalui email.

 E-PR dan direct email
Prinsip kerja perusahaan direct mail online dan offline itu sma saja. Perusahaan disini mengirimkan surat elektronik yang dipadukan dengan brosur promosi dalam bentuk demografis.

Hasil analisis penulis antara PR konvensional dengan E-PR :
PR konvesional lebih kekegiatan fisik. Misalnya dengan mengadakan press conference, membuat press release, brosur, spanduk dan sebagainya. Kegiatan ini tidak bisa ditinggalkan, karena masyarakat tidak bisa menerima isi editorial yang telah disediakan di website tetapi perlu adanya dukungan dari kegiatan fisik lainnya. Misalnya dalam menangani krisis, sebuah perusahaan memang perlu mengadakan konfirmasi dengan mengadakan kegiatan fisik humas dan juga mengadakan konfirmasi melalui kegiatan e-PR juga. Jadi menurut saya, itu memang tidak bisa dipisahkan lagi. Kemajuan teknologi membantu semua orang dalam melakukan sesuatu. Tetapi kita juga tidak boleh terlalu bergantung dengan teknologi. Kegiatan e-PR hanya sebagai penunjang kesuksesan sebuah team PR. Sehingga kegiatan yang tidak bisa dilakukan secara fisik terwakilkan oleh kegiatan e-PR. Misalnya saja, kita ingin bekerja sama dengan perusahaan asing. Kita tidak perlu pergi ke luar negeri, cukup dengan membuka situs perusahaan yang dituju.

PENUTUP
Pada dasarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika PR konvensional akan tergeser oleh E-PR. Karena semaju-majunya teknologi tidak boleh menggeser kegiatan komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa. PR konvensional itu akan diperlukan setiap saat, namun untuk menunjang kegiatan dalam menjalin hubungan ia memerlukan penunjang. Penunjang itu ialah dengan kegiatan E-PR. Kegiatan ini menghilangkan jarak ruang dan waktu. Dan menuntut seorang praktisi mempunyai wawasan luas khususnya untuk teknologi internet. Di jaman sekarang ini, semua kegiatan public relations sudah berbasis dengan internet.

PR Konvensional vs E-PR

PR Konvensional vs E-PR

E-PR vs PR KONVENSIONAL

PENDAHULUAN

Perkembangan public relations mempunyai hubungan yang erat sekali dengan kemajuan-kemajuan dalam masyarakat di berbagai bidang. Kemajuan di berbagai bidang dapat membuat manusia semakin dinamis dan kritis. Hal ini dapat menimbulkan pertentangan dan seluruh keadaan dapat dikacaukan.

Kegiatan humas saat ini sangat diperlukan. Khususnya untuk di berbagai perusahaan besar atau kecil, organisasi dengan massa yang banyak maupun sedikit. Sehingga tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kita tidak memerlukan seorang humas atau praktisi public relations. Memang benar bahwa kegiatan kehumasan itu tidak bisa dilepaskan dari usaha untuk meningkatkan citra perusahaan. Praktisi public relations selalu maju disaat perusahaan atau organisasi berada dalam masalah, atau tertimpa krisis. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan praktisi public relations harus mengetahuinya.

Apakah yang dimaksud dengan public relations, dan apakah fungsinya? Satu hal yang harus kita ketahui lebih dulu pengertian public relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, pegawainya dan public umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan (J.C., Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, State of New York)
Namun ada suatu kendala yang dihadapi saat ini adalah, bahwa untuk menjadi seroang praktisi public relations ialah para wanita dengan berpenampilan cantik. Sedangkan seperti yang kita ketahui masih banyak diluar sana wanita dengan kepribadian menarik dan mempunyai segudang pengetahuan daripada hanya menampilkan kecantikan belaka. Hal ini menutup kesempatan bagi pria untuk menjadi seorang praktisi. Tetapi seiring waktu persepsi wanita cantik dengan keahlian merayu kliennya itu mulai ditinggalkan. Untuk menjadi seorang praktisi, mereka adalah orang yang benar-benar bisa melobby kegiatan, sehingga apa yang direncanakan pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Orang-orang yang bekerja sebagai praktisi pun saat ini sudah mulai berkembang, khususnya di kota-kota besar tidak hanya wanita saja, namun pria pun sudah banyak dicari. Kegiatan public relations yang dulu hanya dikira kegiatan membohongi public, sudah mulai bergeser. Public relations disini berfungsi sebagai pejembatan antara perusahaan yang diwakilinya dengan perusahaan yang ditunjuk.

Tidak hanya itu, kegiatan public relations yang sudah disusun terdiri dari 5 macam. Yaitu bersegmentasi kepada :


1. customer relations, yaitu membangun hubungan dengan pihak luar. Disini maksudnya menjalin hubungan dengan konsumen atau pelanggannya.
2. employee relations, yaitu membangun hubungan antara pimpinan dengan karyawan. Sehingga terbentuk kerjasama dan menimulkan kesejahteraan karyawan demi kemajuan perusahaan.
3. community relations, yaitu membangun hubungan dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerjasama dengan perusahaan yang kita wakili. Selain itu juga menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar tempat perusahaan. Sehingga apabila perusahaan berada dalam masalah, maka masyarakat atau komunitas yang selama ini telah menjalin hubungan baik dengan perusahaan bisa membantu.
4. government relations, membangun hubungan baik dengan pihak pemerintah. Dalam artian disini menjaga hubungan baik dengan instansi pemerintah.
5. media relations, membangun hubungan baik dengan pihak media cetak maupun elektronik.
Masing-masing kegiatan ini mempunyai target sasarannya sendiri, tetapi hal ini memang harus dijalankan demi kelangsungan perusahaan yang kita wakili.

PEMBAHASAN

Diatas kita sudah berbicara panjang lebar tentang persepsi orang tentang public relations. Tetapi sekarang justru kegiatan inilah yang banyak membantu perusahaan. Karena tidak semua orang bisa menjadi “PR” bagi perusahaan maupun bagi dirinya sendiri. Sehingga patutlah kita bangga dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan praktisi humas tersebut. Disini apa yang dimaksud dengan public relations atau humas? humas ialah suatu kegiatan yang tugasnya adalah menjembatani perusahaan yang ia wakili dengan perusahaan yang ditunjuk. Segala sesuatu yang berhubungan dengan citra pasti juga berurusan dengan humas. Sebelum kita melakukan persetujuan atau yang biasa disebut istilah lobbying, maka kita sebagai seorang public relation harus mengetahu komunikasi yang efektif, ini dijelaskan oleh Cutlip & Center yaitu ada empat tahap:

a. fact finding
Yang dimaksud dengan fact finding adalah mencari/mengumpulkan fakta-fakta/data sebelum seseorang melakukan kegiatan atau tindakan. b. Planning. Berdasarkan fakta yang sudah ada, maka kita membuat rencana tentang apa yang akan dilakukan dalam menghadapi suatu problem. c. Communicating Setelah rencana disusun dengan sebaik-baiknya sebagai hasil dari pemikiran yang mantap/matang berdasarkan fakta-fakta/data yang telah dikumpulkannya, kemudian barulah melakukan “operasi”. d. Evaluation Ini perlu dilakukan, untuk menilai apakah tujuan itu sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi “operasi” atau perlu menggunakan cara-cara lain yang dilakukan oleh suatu instansi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan PR ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu ditujukan ke internal public relations dan eksternal public relations. Internal relations itu yaitu komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahan. Dan sebaliknya komunikasi dari bawahan ke atasan biasanya terdapat hambatan. Disini praktisi PR bisa menyelenggarakan komunikasi persuasive dan informative, misalnya dengan:  Tertulis, yaitu menggunakan surat-surat, papers, bulletin, brosure, dll.  Lisan : mengadakan briefing, rapat-rapat, diskusi, ceramah,dll.  Conseling : menyediakan beberapa anggota staf yang telah mendapat latihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat kepada para karyawan.

Kegiatan seperti ini semuanya tidak bisa dilakukan didalam e-PR. Karena di internal relations ini, praktisi PR harus memperlakukan tiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan,dll. Selain itu untuk mengatasi kesulitan hubungan dari bawah ke atasan dapat memberikan kesempatan dengan bebas, sebagai seorang partiipan dalam usaha-usaha memajukan perusahaan, maka penggunaan kotak saran akan sangat berguna sekali. Sedangkan untuk eksternal relation adalah untu mempereratkan hubungan dengan orang-orang diluar perusahaan. Untuk memudahkan kegiatan eksternal relations ini, lebih mudah apabila praktisi menggunakan e-PR. Komunikasi untuk eksternal relations ini harus bersifat timbal balik. Perhatian yang besar terhadap kepentingan public dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan kepercayaan public terhadap perusahaan yang kita wakili. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan eksternal relations :  Personal kontak, didalam Government PR ini sangat penting, karena harus ditekankan kepada karyawan, bahwa government PR tidak cukup dengan hanya memberikan penjelasan baik secara lisan maupun tertulis, atau membuat publikasi, mepunyai hubungan yang baik dengan pers, dsb.
 Press release, membuat laporan, kata sambutan, hasil wawancara rapat, kejadian-kejadian,dll. Ini bisa dilakukan oleh PR konvensional maupun e-PR.
 Press relations, mempunyai hubungan yang baik dengan para pemimpin atau wakil surat-surat kabar, majalah-majalah, colomnict, penulis-penulis feature, pemimpin radio dan televisi.

Namun semua kegiatan-kegiatan PR ini memang harus ditunjang dengan berbagai teknologi sehingga dengan adanya kemajuan teknologi saat ini juga memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan kegiatan PR. Misalnya saat ini, internet telah menjamur sehingga kegiatan PR juga menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang sekarang ini. Kita sering mendengar E-PR atau cyber PR.

KegiAtan PR.............................????

PR Konvensional

Dalam Public Relations, yang digolongkan mata kegiatan konvensional adalah: news release, backgrounders, termasuk biodata pimpinan; media service, jumpa pers, majalah internal, brosur atau leaflet, open house, pertemuan formal, ceramah / pidato dan pameran. Bagi institusi yang agresif, tersedia beberapa mata kegiatan lain yang kecuali memerlukan anggaran besar, juga menuntut hadirnya personil yang canggih dan terampil.


Sementara mata kegiatan non-konvensional meliputi: kunjungan pimpinan institusi ke kantor media berita, pertemuan informal dengan pemimpin redaksi dan kolomnis, program orientasi untuk wartawan, lomba mengarang tentang institusi atau kegiatannya, majalah untuk khalayak eksternal, melakukan lobi, loket penerangan, automated information machine, poster, talk show ( televisi atau radio ). Bisa dilengkapi pula dengan bahan ceramah yang baku, iklan korporat atau iklan institusional, iklan kemasyarakatan ( public service advertising ), asah terampil kelompencapir, pameran portable, film semi-dokumenter, program tampak-rungu ( audio-visual program ), kegiatan komunitas, keterlibatan aktif personil atau anggota dalam bidang profesi, pendidikan, budaya atau sosial, program pengembangan masyarakat, suplemen di media cetak. E-PR dan PR konvensional mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Hal-hal yang dilakukan dengan cara konvensional tentu sangat membutuhkan biaya yang banyak dan waktu yang lebih lama juga jauh dari kepraktisan. Namun cara konvensional tetap memiliki rasa nyaman yang lebih baik di bandingkan dengan E-PR, karena klien atau institusi dapat langsung memberikan keinginannya secara face to face atau ekspresif, sehingga PR dapat langsung melakukan koreksi saat itu juga dan sesegera mungkin untuk menghindari kesalahpahaman di hadapan klien dan publik.

Apa si iTu E-PR???

E-PR

E-PR adalah inisiatif PR yang menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya atau disebut cyber PR. Pengertian E-PR sendiri berasal dari kata:

- E adalah electronic sama halnya dengan E sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet.

- P adalah Public tidak pada publik tetapi pada konsumen juga tidak mengacu pada satu jenis pasar konsumen namun berbagai pasar atau public audience.

- R adalah Relations merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan bisnis.

Diperlukan E-PR karena ribuan one-to–one relations dapat dibangun secara simultan melalui media internet karena sifatnya yang interaktif karenanya merupakan sarana untuk membangun hubungan yang ampuh bagi sebuah dunia bisnis.

Manfaat E-PR :

§ Komunikasi konstan

Karena E-PR menggunakan internet maka internet bagaikan sekretaris yang tidak pernah tidur selama 24 jam dengan potensi target public seluruh dunia.

§ Respons yang cepat

Internet memungkinkan kita merespons secara cepat dan serta merta semua permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dan pelanggan.

§ Pasar global

Internet telah menutup jurang pemisah geografis setelah kita terhubung ke dalam dunia on-line.

§ Interaktif

Memperoleh feedback sehingga tahu keinginan mereka

§ Komunikasi dua arah

Komunikasi anatar perusahaan merupakan tujuan utama aktivitas ini karena dalam membangun hubungan yang kuat tidak dapat dilakukan di dunia offline.

§ Hemat

Tidak membutuhkan stationery ataupun biaya cetak.

Fokus utama E-PR:

a. Bisa memuat berita offline

b.Bisa dimaksimalkan untuk menggunakan penyampaian elektronik kepada organisasi media, local, nasional dan internasional termasuk press release serta dokumen-dokumen penunjang di web.

c. Agar produk atau bisnis kita disebut bagian editorial yang ada di situs web atau enzine lainnya yang terkenal.

Fasilitas yang dapat digunakan:

1.Email

2.Kartu nama elektronik, E-Bussiness Card atau disebut juga Signature File.

3.Sekretaris pribadi yang disebut dengan Autoresponder atau mesin penjawab otomatis.

4.Milis atau Mail List yaitu daftar alamat email dimana para anggota harus mendaftar terlebih dahulu.

5.Publikasi Online, mempublikasikan perusahaan melalui enzine ( newsletter electronic ) dan menurut hasil survey 60% pengguna internet senang membaca enzine tertentu sesuai dengan minat mereka. Dengan demikian enzine dapat menigkatkan reputasi perusahaan.

6.Iklan Online yang dulu dikuasai banner tetapi kini cenderung menurun karena mendapatkan sponsor iklan banner semakin sulit.

7.Media Relations melalui internet release sangat mudah dilakukan karena para wartawan dan penulis memiliki alamat email memudahkan mereka saling berkomunikasi.

pEnGertian PR

Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya। Kebanyakan perusahaan besar merupakan milik publik. Harga sahamnya secara signifikan juga dapat mempengaruhi kemampuan dan kebebasan mereka untuk mengelola masa depannya. Sebuah perusahaan yang undervalue misalnya tidak dapat mengajukan pinjaman kepada bank seperti perusahaan yang value. Sekalipun demikian harga saham tidak ditentukan oleh berbagai opini dari sebagian besar pengamat pasar modal dan para investor.

Di sinilah PR berperan menjadi senjata yang menentukan dalam memastikan bahwa mereka mampu melihat perusahaan secara adil, PR juga menjadi sarana yang ampuh dalam mengelola hubungan yang harmonis antara pihak perusahaan dengan para pengamat dan investor yang bisa memiliki pengaruh besar bagi masa depan perusahaan. PR dapat menyampaikan aspirasi mengenai berbagai bidang termasuk hubungan komunitas, isu-isu lingkungan, bidang keuangan, urusan konsumen, isu-isu manajemen, penanganan krisis dan berbagai isu penting lainnya yang terkait dengan kegiatan PR. Dalam situasi seperti ini, PR sangat dituntut peran aktifnya. PR dapat memainkan peranan sentral pada level perusahaan. PR sangat fleksibel, mungkin melebihi iklan, PR dapat merespons berbagai peristiwa dengan sangat cepat. Dalam hubungan dengan pers kekuatan terbesar yangdapat ditawarkan PR adalah menyangkut kredibilitas. Namun kelemahan uatama dari kegiatan PR adalah kurangnya pengawasan. Kita hampir tidak bisa menjamin bahwa pesaing kita akan disampaikan atau bahkan tidak sama sekali. Kelemahan ini sebenarnya dapat diatasi melalui persiapan perencanaan strategi PR secara matang. PR dalam pelaksanaannya ada dua yaitu E-PR dan PR Konvensional. Di sini akan dijelaskan apa bedanya E-PR dengan PR Konvensional.

pEngeRtiAn E-PR

Pengertian E-PR
E-PR adalah penerapan dari perangkat ICT (Information and Communication Technologies) untuk keperluan PR.

Dunia yang ditenggarai oleh Internet, di mana setiap aktivitas secara langsung atau tidak langsung ditenggarai oleh Internet, karena itu setiap bentuk aktivitas PR semakin membutuhkan satu atau lebih unsur ICT.

Hal ini berarti bahwa setiap praktisi PR perlu memiliki perangkat ICT dan terampil dalam menggunakannya, dan tentu dalam hal ini tanpa ICT kegiatan PR mereka tidak akan efektif. Pada prinsipnya untuk menggunakan perangkat tersebut tidak diperlukan suatu keahlian atau learning curve yang tinggi.

E-PR juga lebih dari pengertian di atas, mengingat hal tersebut mencakup pengetahuan untuk menerapkan kapan perangkat dan keahlian tersebut harus diterapkan dan pengaruhnya apa. Disiplin E-PR pada prinsipnya mengikuti pinsip "membangun hubungan".

E-PR merujuk ke para praktisi yang pandai mencari, mengevaluasi, dan menyebarkan pengetahuan atau berita dari intranet dan internet untuk memproses komunikasi.

Praktisi E-PR harus seorang yang handal dalam berselancar di dunia maya dan tahu ke mana saja mereka harus berselancar untuk membangun brand.

Seorang praktisi E-PR mampu mengembangkan content untuk format distribusi apa saja (media cetak, radio, TV, situs web, e-mail, iTV, PDA, WAP, Usenet dan sejenisnya) agar dapat dengan tepat menjangkau berbagai macam audiens. Dan tahu kapan ia harus mempromosikan dan bilamana ia harus memberi tanggapan dan bereaksi.

E-PR adalah satu-satunya cara untuk membangun brand di dunia yang tidak kasat yaitu dunia maya mengingat internet telah menghadirkan dunia maya di samping dunia nyata, demikian seperti yang dikatakan oleh David Phillips, penulis dari buku terkenal yg berjudul Online Public Relations, sewaktu mendefinisikan E-PR ke dalam beberapa pengertian.

Jumat, 28 November 2008

help me.............

wish me luck..............................
dago bandung lagi sibuk skripsi???????????

kangen.........................................

Rabu, 22 Oktober 2008

my experience

training 6 bln d spore sgt brkesan n indah bgt,,,,

why???

punya byk tmn dr mcm2 daerah n mcm2 negara,,,,

ada cerita sedih juga bahagia,,,,

yg tak trlupakan # mkn tengah mlm tiap plg krj ma ank2 " SEMBAWANG ",,,
# breakfast 4 subuh tiap g bs tdr,,,,,
# kenalan ma ank bandung di " EAST COAST PARK" yg sangat singkat,,,
# berpisah ma ank bandung di " CHANGI AIRPORT " yg sangat sedih,,,

pengen cpt2 k bandung bertemu dgnnya...........

liat bintang di " bukit dago " katanya???