Senin, 22 Desember 2008

PR Konvensional vs E-PR

PR Konvensional vs E-PR

E-PR vs PR KONVENSIONAL

PENDAHULUAN

Perkembangan public relations mempunyai hubungan yang erat sekali dengan kemajuan-kemajuan dalam masyarakat di berbagai bidang. Kemajuan di berbagai bidang dapat membuat manusia semakin dinamis dan kritis. Hal ini dapat menimbulkan pertentangan dan seluruh keadaan dapat dikacaukan.

Kegiatan humas saat ini sangat diperlukan. Khususnya untuk di berbagai perusahaan besar atau kecil, organisasi dengan massa yang banyak maupun sedikit. Sehingga tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kita tidak memerlukan seorang humas atau praktisi public relations. Memang benar bahwa kegiatan kehumasan itu tidak bisa dilepaskan dari usaha untuk meningkatkan citra perusahaan. Praktisi public relations selalu maju disaat perusahaan atau organisasi berada dalam masalah, atau tertimpa krisis. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan praktisi public relations harus mengetahuinya.

Apakah yang dimaksud dengan public relations, dan apakah fungsinya? Satu hal yang harus kita ketahui lebih dulu pengertian public relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, pegawainya dan public umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan (J.C., Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, State of New York)
Namun ada suatu kendala yang dihadapi saat ini adalah, bahwa untuk menjadi seroang praktisi public relations ialah para wanita dengan berpenampilan cantik. Sedangkan seperti yang kita ketahui masih banyak diluar sana wanita dengan kepribadian menarik dan mempunyai segudang pengetahuan daripada hanya menampilkan kecantikan belaka. Hal ini menutup kesempatan bagi pria untuk menjadi seorang praktisi. Tetapi seiring waktu persepsi wanita cantik dengan keahlian merayu kliennya itu mulai ditinggalkan. Untuk menjadi seorang praktisi, mereka adalah orang yang benar-benar bisa melobby kegiatan, sehingga apa yang direncanakan pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Orang-orang yang bekerja sebagai praktisi pun saat ini sudah mulai berkembang, khususnya di kota-kota besar tidak hanya wanita saja, namun pria pun sudah banyak dicari. Kegiatan public relations yang dulu hanya dikira kegiatan membohongi public, sudah mulai bergeser. Public relations disini berfungsi sebagai pejembatan antara perusahaan yang diwakilinya dengan perusahaan yang ditunjuk.

Tidak hanya itu, kegiatan public relations yang sudah disusun terdiri dari 5 macam. Yaitu bersegmentasi kepada :


1. customer relations, yaitu membangun hubungan dengan pihak luar. Disini maksudnya menjalin hubungan dengan konsumen atau pelanggannya.
2. employee relations, yaitu membangun hubungan antara pimpinan dengan karyawan. Sehingga terbentuk kerjasama dan menimulkan kesejahteraan karyawan demi kemajuan perusahaan.
3. community relations, yaitu membangun hubungan dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerjasama dengan perusahaan yang kita wakili. Selain itu juga menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar tempat perusahaan. Sehingga apabila perusahaan berada dalam masalah, maka masyarakat atau komunitas yang selama ini telah menjalin hubungan baik dengan perusahaan bisa membantu.
4. government relations, membangun hubungan baik dengan pihak pemerintah. Dalam artian disini menjaga hubungan baik dengan instansi pemerintah.
5. media relations, membangun hubungan baik dengan pihak media cetak maupun elektronik.
Masing-masing kegiatan ini mempunyai target sasarannya sendiri, tetapi hal ini memang harus dijalankan demi kelangsungan perusahaan yang kita wakili.

PEMBAHASAN

Diatas kita sudah berbicara panjang lebar tentang persepsi orang tentang public relations. Tetapi sekarang justru kegiatan inilah yang banyak membantu perusahaan. Karena tidak semua orang bisa menjadi “PR” bagi perusahaan maupun bagi dirinya sendiri. Sehingga patutlah kita bangga dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan praktisi humas tersebut. Disini apa yang dimaksud dengan public relations atau humas? humas ialah suatu kegiatan yang tugasnya adalah menjembatani perusahaan yang ia wakili dengan perusahaan yang ditunjuk. Segala sesuatu yang berhubungan dengan citra pasti juga berurusan dengan humas. Sebelum kita melakukan persetujuan atau yang biasa disebut istilah lobbying, maka kita sebagai seorang public relation harus mengetahu komunikasi yang efektif, ini dijelaskan oleh Cutlip & Center yaitu ada empat tahap:

a. fact finding
Yang dimaksud dengan fact finding adalah mencari/mengumpulkan fakta-fakta/data sebelum seseorang melakukan kegiatan atau tindakan. b. Planning. Berdasarkan fakta yang sudah ada, maka kita membuat rencana tentang apa yang akan dilakukan dalam menghadapi suatu problem. c. Communicating Setelah rencana disusun dengan sebaik-baiknya sebagai hasil dari pemikiran yang mantap/matang berdasarkan fakta-fakta/data yang telah dikumpulkannya, kemudian barulah melakukan “operasi”. d. Evaluation Ini perlu dilakukan, untuk menilai apakah tujuan itu sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi “operasi” atau perlu menggunakan cara-cara lain yang dilakukan oleh suatu instansi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan PR ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu ditujukan ke internal public relations dan eksternal public relations. Internal relations itu yaitu komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahan. Dan sebaliknya komunikasi dari bawahan ke atasan biasanya terdapat hambatan. Disini praktisi PR bisa menyelenggarakan komunikasi persuasive dan informative, misalnya dengan:  Tertulis, yaitu menggunakan surat-surat, papers, bulletin, brosure, dll.  Lisan : mengadakan briefing, rapat-rapat, diskusi, ceramah,dll.  Conseling : menyediakan beberapa anggota staf yang telah mendapat latihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat kepada para karyawan.

Kegiatan seperti ini semuanya tidak bisa dilakukan didalam e-PR. Karena di internal relations ini, praktisi PR harus memperlakukan tiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan,dll. Selain itu untuk mengatasi kesulitan hubungan dari bawah ke atasan dapat memberikan kesempatan dengan bebas, sebagai seorang partiipan dalam usaha-usaha memajukan perusahaan, maka penggunaan kotak saran akan sangat berguna sekali. Sedangkan untuk eksternal relation adalah untu mempereratkan hubungan dengan orang-orang diluar perusahaan. Untuk memudahkan kegiatan eksternal relations ini, lebih mudah apabila praktisi menggunakan e-PR. Komunikasi untuk eksternal relations ini harus bersifat timbal balik. Perhatian yang besar terhadap kepentingan public dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan kepercayaan public terhadap perusahaan yang kita wakili. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan eksternal relations :  Personal kontak, didalam Government PR ini sangat penting, karena harus ditekankan kepada karyawan, bahwa government PR tidak cukup dengan hanya memberikan penjelasan baik secara lisan maupun tertulis, atau membuat publikasi, mepunyai hubungan yang baik dengan pers, dsb.
 Press release, membuat laporan, kata sambutan, hasil wawancara rapat, kejadian-kejadian,dll. Ini bisa dilakukan oleh PR konvensional maupun e-PR.
 Press relations, mempunyai hubungan yang baik dengan para pemimpin atau wakil surat-surat kabar, majalah-majalah, colomnict, penulis-penulis feature, pemimpin radio dan televisi.

Namun semua kegiatan-kegiatan PR ini memang harus ditunjang dengan berbagai teknologi sehingga dengan adanya kemajuan teknologi saat ini juga memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan kegiatan PR. Misalnya saat ini, internet telah menjamur sehingga kegiatan PR juga menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang sekarang ini. Kita sering mendengar E-PR atau cyber PR.

Tidak ada komentar: